Skip to main content

SMK Negeri 2 Kebumen dan PT Schneider Indonesia: Sinergi untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa dan Guru

Kebumen, Jawa Tengah – SMK Negeri 2 Kebumen telah menjalin kerja sama dengan PT Schneider Indonesia – Cikarang Plant selama tiga tahun melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada tahun 2023. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan sinergi antara industri dan sekolah, meningkatkan kompetensi siswa dan guru, serta membuka peluang kerja bagi siswa SMK Negeri 2 Kebumen.

Kepala SMK Negeri 2 Kebumen, Bapak H. Nurul Aini, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa kerja sama ini telah membawa banyak manfaat bagi siswa dan guru. “Siswa SMK Negeri 2 Kebumen telah mendapatkan kesempatan kerja di PT Schneider Indonesia melalui program PKL dan kelas industri,” ujarnya.

Melalui kerja sama ini, siswa SMK Negeri 2 Kebumen dapat meningkatkan keterampilan kerja melalui kegiatan workshop dan pelatihan dari tim ahli PT Schneider Indonesia. Selain itu, guru juga dapat magang di PT Schneider Indonesia dan melakukan penyelarasan kurikulum untuk memastikan bahwa materi yang dipelajari siswa sesuai dengan kebutuhan industri.

Pada tanggal 9 Juni 2025, tim dari SMK Negeri 2 Kebumen melakukan penyelarasan kurikulum di PT Schneider Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kurikulum yang digunakan di sekolah sesuai dengan kebutuhan industri dan meningkatkan kompetensi siswa.

Kepala SMK Negeri 2 Kebumen juga mengungkapkan bahwa hingga kini, jumlah siswa dari alumni SMK Negeri 2 Kebumen yang bekerja di PT Schneider Indonesia mencapai 47 anak dari konsentrasi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL).

Dengan kerja sama yang baik, SMK Negeri 2 Kebumen dan PT Schneider Indonesia dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja. Kerja sama ini juga dapat menjadi contoh bagi sekolah lain untuk menjalin kerja sama dengan industri dan meningkatkan kompetensi siswa dan guru.

Manfaat Kerja Sama

  • Kesempatan kerja bagi siswa SMK Negeri 2 Kebumen
  • Peningkatan keterampilan kerja melalui workshop dan pelatihan
  • Penyelarasan kurikulum untuk memastikan materi yang dipelajari siswa sesuai dengan kebutuhan industri
  • Magang guru di PT Schneider Indonesia
  • Kelas industri dengan monitoring online dari PT Schneider

Ke depan

SMK Negeri 2 Kebumen dan PT Schneider Indonesia akan terus menjalin kerja sama untuk meningkatkan kompetensi siswa dan guru. Pihak sekolah akan terus melakukan penyelarasan kurikulum untuk memastikan bahwa materi yang dipelajari siswa sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, siswa SMK Negeri 2 Kebumen dapat menjadi tenaga kerja yang kompeten dan siap memasuki dunia kerja.

PENGUMUMAN KELULUSAN SISWA KELAS XII TAHUN PELAJARAN 2024/2025

PENGUMUMAN

  1. Siswa kelas XII megikuti apel pelepasan pada hari Selasa, 6 Mei 2025 pukul 07.00 s.d 09.00 WIB.
  2. Orang tua atau wali siswa kelas XII menerima kelengkapan akademik siswa kelas XII (yang meliputi: Buku Rapor, Transkrip Nilai, SKL, Sertifikat UKK, Sertifikat PKL, Sertifikat TOEIC bagi yang lulus, Sertifikat Bahasa Jepang bagi yang mengikuti program magang Jepang) yang dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Mei 2025 pukul 09.00 s.d 10.00 WIB di SMK Negeri 2 Kebumen.

Siswa Dilarang:

  1. Melakukan Kegiatan Konvoi Kendaraan Bermotor
  2. Coret-coret Seragam Sekolah
  3. Berkumpul untuk merayakan kelulusan
  4. Melakukan hal-hal negatif yang tidak bermanfaat

SK PENETAPAN KELULUSAN PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2024/2025

SK-Penetapan-Kelulusan-Peserta-Didik-SMK-Negeri-2-Kebumen-th-2025

SMK Negeri 2 Kebumen selenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Nasional

Kebumen, 18 Juni 2024 – Pada hari Senin, 10 Juni 2024, SMK Negeri 2 Kebumen mengadakan Workshop Implementasi Kurikulum Nasional bertempat di ruang Aula Atas SMK negei 2 Kebumen. Workshop yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30 WIB ini bertujuan untuk  meningkatkan pemahaman serta penerapan Kurikulum Nasional serta perubahan yang ada pada Kurikulum Nasional dibandingkan dengan Kurikulum Merdeka yang sebelumnya diterapkan.

Pemateri utama dalam acara ini adalah Bapak Drs. H. Suwanto, M.Pd. selaku pengawas Pembina, Cabang Dinas Wilayah IX Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Beliau  membahas berbagai strategi dan langkah-langkah praktis dalam implementasi kurikulum nasional, serta memberikan wawasan yang penting bagi pengembangan kurikulum di SMK Negeri 2 Kebumen. Diantara hal penting yang dibahas adalah penerapan Mata Pelajaran PKL beserta  implementasinya dalam kegiatan pembelajaran yang akan diterapkan pada Tahun Ajaran 2024/2025.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru SMK Negeri 2 Kebumen, yang dengan antusias mengikuti setiap sesi kegiatan yang berlangsung interaktif dari awal hingga akhir kegiatan. Workshop ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan nasional. Selaras dengan hal tersebut, SMK Negeri 2 Kebumen merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah kejuruan di Kabupaten Kebumen yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas serta mendukung pengembangan potensi siswa dalam berbagai bidang keahlian.

Best Practices Mata Pelajaran Seni Budaya Oleh: Eka Yulianto Setiaji, S.Pd

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

LokasiSMKN 2 KEBUMEN
Lingkup PendidikanSekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapaiMeningkatkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran materi dan praktik akor dasar pada alat musik gitar dan keyboard
PenulisEka Yulianto Setiaji, S.Pd
Tanggal22 Juni 2023 sampai 11 Juli 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.  Latar belakang dari proses pembelajaran dalam PPG ini adalah kemampuan peserta didik kelas X dalam pembelajaran materi dan praktik akor dasar pada alat musik gitar dan keyboard masih rendah.   Kondisi mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini adalah : 1. Keaktifan peserta didik kurang 2. Kemampuan peserta didik dalam  menganalisis masih rendah 3. Peserta didik tidak fokus dalam mengikuti kegiatan belajar 4. Guru belum maksimal dalam mengeksplorasi dan menggunakan metode serta model pembelajaran yang inovatif 5. Kurangnya penggunaan TPACK dan pemanfaatan media pembelajaran oleh guru dalam kegiatan pembelajaran   Dalam kegiatan ini selain menjadi motivasi dan solusi untuk saya, saya juga ingin membagikan praktik baik ini kepada rekan guru yang lain agar bisa dijadikan motivasi juga referensi bagi rekan-rekan guru yang mengalami hal sama sehingga memberikan dampak positif serta perubahan inovasi pada kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan ke depannya.   Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah bertanggung jawab untuk bisa melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu peran dari guru yaitu dapat meneliti  permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas sehingga  dapag menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,  Tantangan yang dihadapi oleh guru untuk mecapai tujuan adalah: Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang akan dilaksanakan bertepatan dengan libur sekolahPengambilan video pembelajaran pada aksi 1 terkendala dengan adanya sinyal dan alat rekam yang tiba-tiba mati sendiri.Masih ada peserta didik yang belum percaya diri dalam proses penyajian masalah dan projectMasih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi Berdasarkan tantangan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi guru terkait dengan kegiatan ini adalah kemampuan pedagogik dan profesional oleh guru sedangkan dari peserta didik yakni motivasi belajar dan kemampuan peserta didik yang belum dimaksimalkan dengan baik.   Yang terlibat dalam terlaksananya best practice ini antara lain: Peserta didik kelas X sebagai subjek dalam proses pembelajaran.Guru sebagai fasilitator dan motivatorDosen dan guru pamong sebagai pembimbing pelaksanaan pembelajaran.Rekan sejawat yang telah membantu dalam kelancaran proses pembelajaran.Tim cameramen yang sudah mendukung untuk dokumntasi proses pembelajaran
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini  Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut diantaranya : Memberikan motivasi kepada peserta didik supaya lebih bersemangat dalam belajar pembelajaran materi akor.Membimbing peserta didik yang belum memahami tugas yang diberikan dan yang akan dikerjakan agar peserta didik belum aktif dalam kegiatan diskusi menjadi berperan aktif dalam diskusi kelompoknya.Memberikan semangat dan apresiasi kepada peserta didik atau kelompok menyajikan hasil diskusi di depan kelas sehingga peseta didik menjadi lebih percaya diri untuk tampil di depan kelas   Langkah-langkah lainya yaitu menerapkan beberapa model pembelajaran, diantaranya : Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang terdiri dari 5 sintaks pembelajaran yaitu: Sintaks 1: Orientasi peserta didik pada masalah Sintaks 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar Sintaks 3: Membimbing penyelidikan secara individu atau kelompok Sintaks 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Sintaks 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang terdiri dari 6 sintaks pembelajaran yaitu: Sintaks 1: Menentukan pertanyaan mendasar Sintaks 2: Mendesain perencanaan proyek Sintaks 3: Menyusun jadwal Sintaks 4: Monitoring dan evaluasi peserta didik dan perkembanagn proyek yang dijalankan Sintaks 5: Pengujian hasil Sintaks 6: Evaluasi pengalaman Berkaitan dengan bahan ajar dan media, saya menggunakan powerpoint sebagai handout  dan juga LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk mengukur ketercapaian belajar peserta didik. Selain itu saya menggunakan beberapa media dari aplikasi HP yaitu aplikasi “ Real Piano” dan “Real Guitar “ sehingga peserta didik lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan dan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Berkaitan dengan penilaian saya juga menggunakan lembar penilaian untuk menilai secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut  Dampak dari penggunaan media aplikasi Real Guitar dan Real Piano di Handphone dan model model pembelajaran Problem Based Learning serta Project Based Learning dapat membuat pemahaman peserta didik lebih baik lagi dalam materi akor dan lebih termotivasi dalam proses pembelajaran sehingga lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dalam belajar. Hasil dari proses pembelajaran dengan media aplikasi Real Guitar dan Real Piano di Handphone dan model model pembelajaran Problem Based Learning serta Project Based Learning sangat efektif karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi. Respon dari lingkungan sekitar yaitu teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon yang sangat positif. Hal-hal yang menunjukkan bahwa penggunaan media aplikasi Real Guitar dan Real Piano di Handphone dan model model pembelajaran Problem Based Learning serta Project Based berhasil adalah meningkatnya hasil belajar yang di tunjukan dalam post test selalu meningkat nilainya. Selain itu minta belajar peserta didik menjadi lebih meningkat dan menjadi semakin aktif dalam pembelajaran.

Dokumen dalam bentuk pdf dapat diunduh pada tautan berikut ini:
Best Practice Model PjBL dan Media Real Piano.pdf

Best-Practice-Model-PjBL-dan-Media-Real-Piano

Best Practices oleh Sri Hastuti, S.Pd.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan Best Practice dengan judul “ Pengaruh kemajuan Iptek terhadap NKRI “ Pada Kelas XI1 Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berorientasi HOTS Pada Mata Pelajaran PPKn di SMKN  2 KEBUMEN Tahun Pelajaran 2021/2022 “ dapat tersusun dengan baik.

Laporan Best Practice ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu LK dalam PPG (Pendidikan Profesi Guru) dalam jabatan

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Proses penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

Kebumen, Desember 2021

Penulis

Dokumen dalam bentuk pdf dapat diunduh pada tautan berikut ini:
Best Practices – Sri Hastuti.pdf

Best_Practices_-_Sri_Hastuti