Skip to main content

Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru 2025/2026

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang saat ini disebut dengan istilah Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) merupakan rangkaian kegiatan sistematik yang dirancang untuk mengatur penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru mulai dari pendaftaran, proses seleksi, pengumuman hingga daftar ulang.
Penyelenggaraan SPMB dilaksanakan setiap tahunnya oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB di daerah Provinsi Jawa Tengah.
Proses pendaftaran SPMB untuk jenjang SMA/SMK/SLB di Jawa Tengah, dapat diakses secara online melalui website :

JADWAL KEGIATAN

NoKegiatanMulaiSelesaiKeterangan
1Pengajuan Akun26 Mei 202512 Juni 2025Pengajuan Akun Secara Mandiri
2Verifikasi Akun26 Mei 202512 Juni 2025CMB melakukan verifikasi akun di sekolah
3Aktivasi Akun03 Juni 202512 Juni 2025CMB melakukan aktivasi akun
4Daftar Sekolah14 Juni 202518 Juni 2025CMB melakukan pendaftaran sekolah secara mandiri
5Hasil Seleksi SPMB21 Juni 202521 Juni 2025Pengumuman hasil seleksi SPMB
6Daftar Ulang23 Juni 202525 Juni 2025Melakukan daftar ulang ke sekolah CMB diterima

Daya Tampung Penerimaan

NoProgram Keahlian (Konsentrasi Keahlian)Jumlah
Rombel
Jumlah
Siswa
dalam 1
Rombel
Total
Daya
Tampung
1Teknik Konstruksi dan Perumahan
(Teknik Konstruksi dan Perumahan)
336108
2Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
(Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan)
23672
3Teknik Mesin
(Teknik Pemesinan)
436144
4Teknik Otomotif
(Teknik Kendaraan Ringan)
436144
5Teknik Elektronika
(Teknik Audio Video)
23672
6Teknik Ketenagalistrikan
(Teknik Instalasi Tenaga Listrik)
336108

Unduhan Aturan Kebijakan

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH – JUKNIS SPMB

PETUNJUK OPERASIONAL SPMB SMAN SMKN JAWA TENGAH 2025/2026

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENETAPAN DAYA TAMPUNG SMA SMK NEGERI JAWA TENGAH

PERUBAHAN PETUNJUK OPERASIONAL SPMB 2025/2026

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi SMK Negeri 2 Kebumen
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
Tujuan yang ingin dicapai Media pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan peserta didik. Mengatasi masalahnya menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Animasi pada Lumion Materi Pelajaran aplikasi perangkat lunak dan interior gedung (APLPIG) pada kelas XI DPIB kompetensi keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan SMK Negeri 2 Kebumen.
Penulis Yudho Kuncoro, S.Pd.
Tanggal Aksi 1. 18 Oktober 2022

Aksi 2. 4 November 2022

Aksi 3. 18 November 2022

Aksi 4. 2 Desember 2022

 

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Latar belakang dari praktik pembelajaran ini adalah

1.      Guru terbiasa dengan pembelajaran yang monoton

2.      Guru belum membiasakan menggunakan media pembelajaran yang inovatif.

3.      Peserta didik terbiasa memahami konsep pembelajaran desain interior tanpa diawali dengan orientasi pada masalah.

4.      Peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran.

5.      Peserta didik tidak berani bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan belajar.

6.      Peserta didik malu untuk menyampaikan hasil karya.

7.      Peserta didik terlihat lesu dalam mengikuti kegiatan belajar.

Hal ini sangat penting untuk dibagikan karena

1.      Sebagian besar guru mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya hadapi saat ini.

2.      Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya dan rekan guru yang lain untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

3.      Praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan inspirasi guru-guru lain bagaimana cara mengatasi permasalahan pembelajaran ini.

4.      Penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan berbantuan media pembelajaran berbasis teknologi, guru lebih ditekankan menjadi fasilitator dan peserta didik lebih proaktif dalam menemukan apa yang harus mereka pelajari sehingga penerapan model pembelajaran ini membuat pengelolaan kelas lebih optimal dan juga bisa sedikit demi sedikit membudayakan kepada peserta didik tentang literasi mandiri dan bekerjasama.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah :

1.      Mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif dengan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.

2.      Melaksanakan praktik pembelajaran secara optimal di kelas dengan menggunakan pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dari hasil capaian peserta didik dapat sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, maka beberapa tantangan yang dihadapi adalah :

1.      Masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena peserta didik yang dominan lebih pandai dan pintar banyak menyelesaikan diskusi kelompok tersebut.

2.      Masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas.

3.      Peserta didik belum terbiasa dengan model pembelajaran berbasis masalah.

4.      Anggapan peserta didik belajar mempelajari interior bangunan itu sulit sehingga membuat peserta didik lesu dalam menerima pelajaran.

5.      Terbatasnya sarana prasarana di sekolah, seperti LCD Proyektor dan sound yang tidak terpasang di setiap ruang kelas sehingga guru membutuhkan waktu dalam melakukan persiapan ketika melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi.

Pihak yang terlibat dalam hal ini adalah :

1.      Dosen dan guru pamong, keduanya selalu memberikan arahan dam pembelajaran kepada praktikan pada saat GoogleMeet atau ZoomMeet sehingga membantu praktiakn dalam menyusun, melakukan dan menyelesaikan tugas.

2.      Kepala sekolah, beliau memberikan izin dan dorongan motivasi kepada praktikan untuk mengikuti seluruh kegiatan PPG ini disamping kewajiban dalam mengajar.

3.      Teman sejawat, berperan dalam membantu praktikan seperti memberikan solusi dan membantu dalam mendukung rencana aksi.

4.      Peserta didik, dimana peserta didik menjadi objek yang utama dalam menentukan masalah hingga sampai dilakukan rencana aksi.

5.      Rekan mahasiswa, berperan dalam berdiskusi terkait pembuatan RPP untuk mendukung rencana aksi.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah-langkah yang diambil antara lain dari beberapa penyebab diatas, menjadi tantangan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan siswa, yaitu :

1.      Masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena peserta didik yang dominan lebih pandai dan pintar banyak menyelesaikan diskusi kelompok tersebut. Saya lebih intens lagi dalam membimbing peserta didik yang belum memahami tugas yang dilakukan, agar peserta didik yang masih pasif dalam kegiatan diskusi dapat berperan aktif dalam kelompoknya. (sesuai sintaks 3)

2.      Masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas. Saya mendampingi dan memberikan conroh kepada eserta duduj baik individu maupun kelompok bagaimana cara mempresentasikan hasil laporan kelompok dan tetap memberikan semangat dan apresiasi kepada peserta didik atau kelompok yang tampil. (sesuai sintaks 3 dan 4)

3.      Berkaitan dengan anggapan peserta didik belajar interior bangunan itu sulit. Pada kegiatan pendahuluan pembelajaran saya memberikan motivasi dan apresepsi yang membuat peserta didik lebih bersemangat dalam pembelajaran. (sesuai sintaks 1)

Bagaimana prosesnya,

1.      Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terdiri dari 5 sintaks pembelajaran yaitu :

  • Sintaks 1 : orientasi peserta didik pada masalah
  • Sintaks 2 : mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
  • Sintaks 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  • Sintaks 5 : menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Dari model pembelajaran yang dipilih dari mulai tahap satu sampai tahap akhir yang dituangkan dalam kegiatan pembuka, inti dan penutup.

2.      Berkaitan dengan bahan ajar dan media ajar saya menggunakan bahan ajar berupa handout per pertemuuan juga LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk mengukur ketercapaian belajar peserta didik dan saya juga menggunakan video pembelajaran yang di tampilkan lewat LCD Proyektor dengan berbantuan poer point secara konkrit dikolaborasikan dengan berbasis TPACK sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan dapay meningkatkan minat belajar peserta didik.

3.      Berkaitan dengan penilaian saya juga menggunakan lembar penilaian untuk menilai secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Serta lembar penilaian spiritual dan sikap sosial. Tentunya dalam intrumen lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah, dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian di akhir pembelajaran.

Siapa saja yang terlibat

1.      Teman sejawat, berperan dalam membantu praktikan seperti memberikan solusi dan membantu dalam mendukung rencana aksi.

2.      Peserta didik dimana peserta didik menjadi objek yang utama dalam menentukan masalah sehingga sampai dilakukan rencana aksi.

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

1.      RPP

2.      Media Pembelajaran

3.      Modul Pembelajaran/Buku Paket

4.      LKPS (Lembar Kerja Peserta Didik)

5.      LCD

6.      Laptop

7.      Koneksi Internet

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari penggunaan model pembelajaran problem based learning. Negatifnya ?

1.      Dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dan peserta didik lebih termotivasi terhadap materi interior bangunan di jurusan DPIB SMK Negeri 2 Kebumen.

2.      Peserta didik bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok serta per kelompok menjawab soal yang diberikan oleh pendidik.

Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran

Sangat efektif karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan langkah-langkah tersebut, respon dari lingkungan sekitar yaitu trman sejawat memberikan respon positif. Faktor yang menunjukan bahwa model pembelajaran yang telah dilakukan berhasil adalah dengan pemahaman peserta didik dalam belajar dan hasil belajar. Oleh karena itu, dengan model Problem Based Learning yang dipadukan dengan video ppembelajaran yang menarik akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

 

 

PENGUMUMAN DAN PENETAPAN CADANGAN CALON PESERTA DIDIK BARU SMK NEGERI 2 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2024/2025

Pengumuman-Cadangan-PPDB-SMKN-2-Kebumen-th-2024-2025

Untuk mengunduh pengumuman cadangan diterima PPDB tahun 2024, klik disini

PENGUMUMAN DAN PENETAPAN CALON PESERTA DIDIK BARU SMK NEGERI 2 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2024/2025

Pengumuman-PPDB-2024-2025-SMKN-2-Kebumen

Untuk mengunduh pengumuman PPDB klik disini

Untuk melihat pengumuman di web publik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah klik tautan dibawah

PENGUMUMAN PPDB SMKN 2 KEBUMEN